Kamis, 14 Mei 2009


Rokok


Rokok??? Hem… kayaknya sebagian orang udah addicted baget deh dengan benda satu ini. Tetapi, sayangnya benda ini tidak membawa manfaat tapi membawa bahaya.Lihat aja peringatan pemerintah yang berbunyi “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, importensi dan gangguan kehamilan dan janin” menghiasi setiap iklan rokok. Tapi kayaknya tidak ada yang mau mengerti deh dengan peringatan itu. Nah kali ini Kgem tidak menuliskan bahaya rokok tapi menceritakan kisah nyata my lovely daddy yang termasuk perokok berat (dulunya). Kalian bisa simak sendiri

Waktu itu aku masih kelas 2 SMP. Kira-kira bulan Desember yang lalu. Malam itu, ayahku (seperti biasa) merokok dengan teman-temannya sambil membahas jembatan yang akan dibangun. Asap menggepul memenuhi ruangan tamu tersebut. Oleh karena itu,aku dan mama mengungsi ke ruang keluarga daripada menghirup udara yang tidak sedap itu. Ternyata ayahku memang perokok berat. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan 4 putung rokok di rumah (kalau waktu kerja ku nggak tahu). Berkali-kali mama dan aku menasihati lovely daddy tetapi tidak membuahkan hasil. Mama tidak digubris, kalau aku paling-paling dilaksanakan sehari saja. Tapi my lovely daddy berubah karena kejadian hari ini.
Saat akan tidur, ayahku merasa nggak enak badan. Kayaknya mau muntah saja. Tiba-tiba ayahku mengeluarkan darah. Kira-kira satu sendok makan gitu. Aku dan mama panic. Akhirnya kami membawa ayah ke rumah sakit. Ternyata saat diperiksa, menurut dokter, ayahku tidak cocok dengan udara dingin. Mereka menyuruh ayahku untuk pindah ke tempat yang lebih hangat. Finally ayah pindah ke rumah budeku yang ada di Surabaya.
Menurut cerita kakak sepupu aku, ayahku baik-baik saja. Ia tetap becanda dan nafsu makannya juga tidak menurun. Aku dan mama sedikit lega. Tapi kelegaan itu tidak berlangsung lama. Malam harinya, ayahku muntah darah (kira-kira kata kakak sepupuku secangkir gelas gitu). Lalu, ayahku pun dibawa sama pak de ku ke Rumah Sakit. Ayahku sangat lemah. Kata ayah, rasanya ia sudah mau melihat bayangan putih menjemputnya. Mendengar hal itu, aku dan mama sudah merasa ketakutan. Bahkan aku sudah memikirkan persiapan yang ku lakukan tanpa kehadiran my lovely daddy ini. Untunglah dokter dan suster bergerak cepat. Ternyata ayahku terkena penyakit pneumonia. Penyakit ini menyerang selaput paru-paru ayahku (penyakit ini diakibatkan timbunan rokok yang selalu ayah hisap itu). Kata pak de, selaput paru-paru ayaku banyak bolongnya dan sangat mengerikan. Kata dokter, kalau sampai ini dibiarkan terus, bisa-bisa aku kehilangan my lovely daddy selama-lamanya. Saat itu yang bisa kulakukan hanya bersyukur kepada Tuhan karena ayah bisa selamat.
Akhirnya setelah dirawat selama 2 minggu, ayahku sudah pulih kembali dan bisa pulang ke rumah. My lovely daddy minta maaf karena tidak pernah mendengar perkataan mama dan aku tentang bahaya merokok. Sejak saat itu, ayah tidak merokok lagi (tetapi karena tidak merokok, ayah sering banget makan yang membuat badannya membesar alias gendut). Nah dari ceritaku ini maybe setiap orang yang membacanya, cepatlah untuk berhenti merokok karena aku tidak mau ada lagi orang yang mengalami apa yang ayahku alami.
Don’t smoke



0 komentar:

Kelly_talkiNg2 © 2008 Por *Templates para Você*